"Aku Ingin Semuanya Kembali Seperti Dulu"
Dulu rey napitupulu saat kecil hihihi
Aku rindu masa-masa kecil dulu. Masa-masa yang telah lama aku tinggalkan. Masa kecil yang penuh kenangan, menyenangkan, karena yang menyakitkan tak pernah mau ku kenang, atau memang sebenarnya tak ada yang menyakitkan. Masa-masa yang aku habiskan bersama teman-teman, anak-anak sebayaku yang hanya kenal keceriaan itu. Ah, aku meindukannya.
Bercengkrama ria bersama alunan suara-suara kecil yang bernyanyi dengan merdunya. Ya, itu hal biasa aku lakukan dulu. Berlari mengejar layang-layang, seperti seorang yang Berbicara bersama ikan-ikan kecil di kolam depan rumah.
Kini Hidup menjadi sangat rumit, aku ingin kembali keusia lima tahun ku dulu. Ketika keputusan terberatku adalah memilih krayon mana yang akan kugunakan. Ketika jatuh tersakitku hanyalah luka di lutut. Ketika semua orang tidak peduli dengan pakaian apa yang aku kenakan. Ketika coklat bukan makanan yang hanya terasa manis saat semua disekitarku pahit.
😁Ketika kesepian bukan teman sehari-hariku. Ketika sendiri tidak pernah menjadi masalah. Ketika rindu bukan sesuatu yang menusuk. Ketika rapuh tidak menjadi bagian dari diriku. Ketika topeng bukan sesuatu yang kukenakan sehari-hari
Iya benar, Dahulu waktu kecil, yang ku inginkan adalah menjadi orang dewasa.
Dalam bayanganku, orang dewasa itu bebas. Tidak terkekang. Sudah bisa menentukan jalan hidupnya sendiri.
Tidak dipaksa-paksa untuk makan, tidur, dan belajar. Tidak dilarang kesana-kesini. Bebas.
Tapi, sekarang aku sadar. Aku bodoh jika berharap dulu ingin menjadi cepat dewasa.
Semua yang terjadi tidak sesuai dengan harapan masa kecil ku.
Dan Sampai saat inipun Sahabat menjadi kata yang abstrak bagiku, aku ingin sekali merasakan kehadiran sahabat yang nyata. Ketika kebersamaan kami menjadi hal yang kutunggu-tunggu. Ketika mereka selalu ada di sini mendengar ceritaku. Ketika mereka selalu mengerti apa yang aku rasakan. Ketika aku berani memberikan kepercayaanku dengan meluapkan segalanya pada mereka. Ketika aku tidak perlu merasa selalu sendiri. Ketika aku bisa menyadari ‘sahabat’ benar-benar ada.
Aku lebih memilih menjadi anak kecil yang merasa permen jauh lebih manis dari jatuh cinta, aku ingin kembali menjadi anak kecil yang tak salah pilih. Ketika aku belum kenal bagaimana rasanya dibuat terbang begitu tinggi oleh seseorang, kemudian dibiarkan jatuh yang keras tanpa ditangkap. Ketika dia tiba-tiba meninggalkanku dan aku aku harus berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa.
Sewaktu kecil aku belum mengenal perihnya goresan luka karena cinta. Aku belum mengenal rasanya dijadikan pelampiasan oleh yang dicinta. Aku hanya mengenal rasanya tertawa, menangis dan bergembira. Dulu.
Aku merindu teman masa kecilku. Merindu masa kanak-kanak tempat aku dan kamu bertemu. Mungkinkah itu bisa terulang dalam sekajap waktu?. Pasti tidak, karena Tuhan punya kejutan di masa depan yang terbaik untukku. Aku yakin akan hal itu.
Tapi...
seiring jalannya waktu masa-masa itupun sirna..
usiaku bukan lagi satu angka
melainkan dua angka
semakin bertambah usia aku sadar akan banyak hal baru yang harus aku lewati
Aku tak mengerti apa yang ada di benakku saat ini. Aku ingin kembali. Kembali ke masa kecil yang penuh keceriaan Tetapi Aku tahu aku tidak akan pernah bisa kembali menjadi anak umur lima tahnu lagi. Aku tidak akan pernah bisa kembali ke masa-masa yang sudah berlalu. Aku tidak akan pernah bisa mengembalikan waktu yang sudah terbuang. Karena yang kupunya adalah sekarang, dan aku akan membuat yang terbaik dari yang kupunya.
Dan untuk Teman-teman masa kecilku dulu, apa kabar hidupmu sekarang? Mungkin sekarang kalian juga sudah mengenal goresan cinta seperti cerpen ini kan ?. Ah, sama seperti aku. Bahagia kah kalian bersama teman-teman baru? Aku harap iya, teman. Jangan lupakan aku, teman masa kecil yang dulu pernah (mungkin) membuat kalian menangis atau pun terawa. Maaf.
... End
Aku semakin rindu... 😂😂😂😂
Komentar
Posting Komentar